Sisa 2 Slot

Visi Anda, Keahlian Kami. Mari Bekerja Sama!

Software Development

Memahami Bagaimana Microservices Dapat Mengubah Bisnis Anda

15 January 2025

6 menit baca

Memahami Bagaimana Microservices Dapat Mengubah Bisnis Anda

Pendahuluan

Seiring dengan berkembangnya bisnis di era digital saat ini, teknologi yang mendorong mereka maju juga ikut berkembang. Salah satu teknologi transformasional tersebut adalah arsitektur microservices, yang semakin populer karena kemampuannya meningkatkan skalabilitas, fleksibilitas, dan kecepatan dalam pengembangan perangkat lunak. Apakah Anda sedang membangun aplikasi tingkat enterprise atau produk digital skala kecil, mengadopsi microservices dapat memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan bagi bisnis Anda.

Dalam panduan komprehensif ini, kami akan menjelaskan apa itu microservices, bagaimana perbedaannya dari arsitektur monolitik tradisional, manfaatnya, serta contoh nyata bagaimana microservices membantu bisnis berkembang. Pada akhirnya, Anda akan memiliki pemahaman yang jelas tentang bagaimana arsitektur ini dapat berdampak pada bisnis Anda dan bagaimana Anda dapat menerapkannya secara strategis.

Apa Itu Microservices?

Microservices, atau sering disebut arsitektur microservices, adalah teknik pengembangan perangkat lunak di mana aplikasi besar dipecah menjadi layanan-layanan kecil yang independen dan bekerja sama. Setiap layanan bertanggung jawab atas fungsi tertentu dan dapat beroperasi, diterapkan, serta diskalakan secara independen dari layanan lainnya.

Berbeda dengan arsitektur monolitik tradisional—di mana semua komponen digabung menjadi satu dan dijalankan sebagai satu unit—microservices bersifat terdesentralisasi. Pendekatan modular ini memungkinkan setiap layanan untuk dikembangkan, diuji, diterapkan, dan diperbarui secara mandiri, sehingga mengurangi ketergantungan dan meningkatkan kelincahan.

Sebagai contoh, dalam aplikasi e-commerce, arsitektur microservices mungkin memecah sistem menjadi layanan-layanan terpisah untuk autentikasi pengguna, manajemen katalog produk, pemrosesan pembayaran, dan pemenuhan pesanan. Setiap layanan dapat ditangani oleh tim yang berbeda, menggunakan teknologi yang berbeda jika diperlukan, tanpa memengaruhi keseluruhan sistem.

Karakteristik Utama Microservices

Untuk memahami mengapa bisnis semakin beralih ke microservices, penting untuk memahami karakteristik inti yang mendefinisikan arsitektur ini:

Modularitas

Setiap microservice beroperasi sebagai modul kecil yang independen dengan tugas spesifik. Modularitas ini memungkinkan pengembangan dan pengujian yang lebih terarah, sehingga mengurangi risiko yang terkait dengan penerapan skala besar.

Penerapan Independen

Salah satu keuntungan utama microservices adalah kemampuannya untuk diterapkan secara independen. Jika Anda perlu memperbarui atau meningkatkan satu bagian dari sistem—seperti gateway pembayaran—Anda dapat melakukannya tanpa memengaruhi seluruh aplikasi.

Manajemen Data Terdesentralisasi

Setiap microservice dapat mengelola basis data dan model datanya sendiri. Desentralisasi ini memberikan fleksibilitas untuk menggunakan basis data atau metode penyimpanan data yang berbeda untuk layanan yang berbeda, mengoptimalkan kinerja untuk setiap fungsi.

Kompatibilitas Lintas Platform

Microservices tidak bergantung pada satu stack teknologi. Layanan yang berbeda dapat dibangun menggunakan bahasa pemrograman, framework, dan alat yang berbeda, tergantung pada kebutuhan mereka. Fleksibilitas ini memungkinkan inovasi yang lebih cepat dan adopsi teknologi baru dengan lebih mudah.

Komunikasi Berorientasi Layanan

Microservices berkomunikasi satu sama lain melalui protokol yang ringan, sering menggunakan RESTful API atau messaging queues. Lapisan komunikasi ini memastikan bahwa setiap microservice memiliki keterikatan yang longgar, memungkinkan mereka untuk berinteraksi tanpa saling terkait secara ketat.

Manfaat Microservices

Peralihan ke arsitektur microservices menawarkan beberapa keuntungan utama, terutama bagi bisnis yang ingin berkembang dengan cepat dan berinovasi. Berikut adalah beberapa alasan paling menarik mengapa mengadopsi microservices dapat menguntungkan bisnis Anda:

Skalabilitas

Microservices dirancang untuk skalabilitas. Karena setiap layanan beroperasi secara independen, Anda dapat menskalakan komponen-komponen tertentu sesuai kebutuhan tanpa harus menskalakan seluruh aplikasi. Sebagai contoh, jika sistem pemrosesan pesanan pelanggan sedang mengalami beban berat, Anda dapat menskalakan microservice tersebut tanpa memengaruhi bagian lain dari sistem.

Skalabilitas selektif ini membuat microservices sangat cocok untuk bisnis yang mengalami pertumbuhan cepat atau lonjakan trafik musiman, seperti platform e-commerce selama musim liburan.

Siklus Pengembangan yang Lebih Cepat

Dengan memecah aplikasi menjadi layanan-layanan yang lebih kecil, microservices memungkinkan tim pengembangan yang berbeda untuk bekerja secara bersamaan pada komponen-komponen terpisah. Pengembangan paralel ini secara signifikan mempercepat proses pengembangan secara keseluruhan dan memungkinkan bisnis untuk meluncurkan fitur dan pembaruan baru dengan lebih cepat.

Siklus iterasi yang lebih cepat juga berarti bisnis dapat merespons lebih cepat terhadap umpan balik pelanggan dan perubahan pasar, memastikan produk tetap relevan dan kompetitif.

Pemisahan Gangguan yang Lebih Baik

Dalam arsitektur monolitik, satu titik kegagalan dapat menyebabkan seluruh sistem down. Namun, dengan microservices, pemisahan gangguan adalah keuntungan utama. Jika satu layanan gagal—seperti gateway pembayaran atau autentikasi pengguna—sisa aplikasi tetap dapat berjalan tanpa terpengaruh. Ketahanan yang lebih baik ini membantu memastikan waktu operasional sistem yang lebih tinggi dan pengalaman pengguna yang lebih andal.

Pemeliharaan dan Pembaruan yang Lebih Mudah

Memelihara codebase yang besar dan monolitik bisa sangat rumit dan rentan terhadap kesalahan. Di sisi lain, microservices memungkinkan bisnis untuk memperbarui layanan individual tanpa perlu menerapkan seluruh sistem. Ini tidak hanya membuat pembaruan lebih cepat tetapi juga mengurangi risiko munculnya bug atau masalah selama penerapan.

Selain itu, microservices memungkinkan bisnis untuk bereksperimen dengan fitur baru dengan menerapkannya pada layanan tertentu. Jika eksperimen berhasil, fitur tersebut dapat diterapkan secara bertahap ke seluruh aplikasi.

Fleksibilitas Teknologi

Dengan microservices, Anda tidak terkunci pada satu stack teknologi. Setiap layanan dapat dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman, basis data, atau framework yang paling sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan Node.js untuk layanan autentikasi pengguna, sementara menggunakan Python untuk sistem rekomendasi berbasis machine learning.

Fleksibilitas ini memungkinkan bisnis untuk mengadopsi teknologi dan framework terbaru tanpa dibatasi oleh sistem monolitik. Selain itu, Anda dapat secara bertahap memodernisasi stack Anda dengan mengganti atau meningkatkan layanan individual, bukan melakukan overhaul sistem secara menyeluruh.

Contoh Nyata Microservices dalam Aksi

Arsitektur microservices telah menjadi tulang punggung banyak bisnis yang sukses, terutama yang memiliki aplikasi berskala besar dan berorientasi pada pelanggan. Berikut adalah beberapa contoh nyata bagaimana perusahaan-perusahaan terkemuka menggunakan microservices untuk berinovasi dan mengembangkan operasi mereka:

Netflix

Netflix adalah salah satu pengadopsi microservices yang paling terkenal. Sebagai layanan streaming global dengan jutaan pengguna, Netflix beralih dari arsitektur monolitik ke microservices untuk mengelola skalabilitas dan fungsionalitas yang beragam.

Setiap bagian dari platform Netflix didukung oleh microservices yang terpisah, termasuk layanan untuk akun pengguna, rekomendasi film, streaming, dan pengiriman konten. Arsitektur ini memungkinkan Netflix untuk dengan cepat menerapkan pembaruan, bereksperimen dengan fitur baru, dan menskalakan layanan secara independen sesuai dengan permintaan pengguna.

Amazon

Amazon, salah satu platform e-commerce terbesar di dunia, beralih ke microservices untuk menangani berbagai fungsi di platformnya—mulai dari pencarian produk hingga pemrosesan pesanan dan pembayaran. Dengan menggunakan microservices, Amazon memastikan bahwa tim yang berbeda dapat bekerja pada area spesifik tanpa mengganggu layanan lainnya.

Sebagai contoh, jika mesin rekomendasi produk perlu diperbarui atau diskalakan, hal ini dapat dilakukan tanpa memengaruhi sistem checkout atau manajemen inventaris. Kelincahan ini sangat penting bagi kemampuan Amazon untuk berinovasi dan merespons kebutuhan pelanggan dengan cepat.

Uber

Sebagai layanan ride-hailing global, Uber juga mengandalkan microservices untuk mengelola ekosistem yang kompleks dari pengemudi, penumpang, pembayaran, dan layanan geolokasi. Setiap fungsi—seperti perhitungan tarif, optimasi rute, dan pencocokan pengemudi—beroperasi sebagai microservice terpisah.

Modularitas ini memungkinkan Uber untuk menjaga ketersediaan tinggi dan dengan cepat beradaptasi dengan pasar lokal yang berbeda dengan menyesuaikan layanan tertentu tanpa memengaruhi seluruh platform.

Apakah Arsitektur Microservices Cocok untuk Bisnis Anda?

Meskipun microservices menawarkan manfaat yang tak terbantahkan, arsitektur ini mungkin tidak cocok untuk setiap bisnis. Sebelum beralih ke microservices, pertimbangkan faktor-faktor berikut untuk menentukan apakah arsitektur ini sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda:

Kompleksitas Aplikasi

Arsitektur microservices unggul dalam aplikasi yang kompleks yang membutuhkan skalabilitas, fleksibilitas, dan iterasi yang cepat. Jika aplikasi Anda relatif kecil atau tidak memerlukan skalabilitas yang luas, arsitektur monolitik mungkin lebih efisien dan hemat biaya.

Struktur Tim

Untuk berhasil mengimplementasikan microservices, penting untuk memiliki tim pengembangan yang terkoordinasi dengan baik dan memiliki keahlian dalam mengelola sistem terdistribusi. Jika tim Anda kecil atau kurang berpengalaman dengan microservices, transisi ini bisa menjadi tantangan. Namun, dengan panduan dan sumber daya yang tepat,

Anda dapat meningkatkan keterampilan tim Anda untuk menangani arsitektur ini dengan efektif.

Overhead Operasional

Microservices memperkenalkan kompleksitas operasional tambahan, seperti mengelola beberapa basis data, menangani komunikasi antar-layanan, dan memastikan konsistensi data di seluruh layanan. Bisnis harus siap untuk berinvestasi dalam praktik DevOps yang kuat, alat pemantauan, dan kerangka pengujian otomatis untuk mengelola peningkatan kompleksitas ini.

Pertumbuhan Jangka Panjang

Jika bisnis Anda mengantisipasi pertumbuhan yang signifikan atau berencana menambahkan fitur dan layanan baru seiring waktu, microservices dapat menyediakan skalabilitas dan fleksibilitas yang diperlukan untuk mendukung evolusi ini. Kemampuan untuk menerapkan layanan baru secara independen dan menskalakannya berdasarkan permintaan pengguna menjadikan microservices solusi yang sesuai untuk bisnis yang berkembang pesat.

Kesimpulan

Arsitektur microservices menawarkan solusi yang kuat bagi bisnis yang mencari kelincahan, skalabilitas, dan ketahanan yang lebih besar dalam pengembangan perangkat lunak mereka. Dengan memecah aplikasi menjadi layanan-layanan kecil yang independen, perusahaan dapat berinovasi lebih cepat, mengurangi risiko, dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih andal.

Di Erkabased, kami mengkhususkan diri dalam merancang dan mengimplementasikan arsitektur microservices yang disesuaikan dengan tujuan bisnis Anda. Baik Anda ingin menskalakan aplikasi yang sudah ada atau membangun produk baru dari awal, tim ahli kami siap membantu. Hubungi Erkabased hari ini untuk mengetahui bagaimana kami dapat bermitra dengan Anda dalam menciptakan solusi yang fleksibel, scalable, dan berkinerja tinggi menggunakan microservices.

Related Articles